Materi IPA Kelas 7 : Klasifikasi Materi dan Perubahannya

9:25 PM

Alam semesta terdiri atas planet, misalnya Bumi. Di Bumi tersusun atas materi baik berupa unsur, senyawa ataupun campuran. Benda – benda di sekitar kita dikelompokkan ke dalam dua komponen, yaitu benda tak hidup/mati (abiotik) dan makhluk hidup(biotik).
Ekosistem

1. Benda Tak Hidup (Abiotik)
Benda – benda tak  hidup yang sangat berpengaruh dalam lingkungan kehidupan antara lain: cahaya Matahari, udara, air, tanah, suhu dan lain - lain.

2. Makhluk Hidup (Biotik)
Makhluk hidup menunjukkan adanya ciri – ciri atau gejala – gejala kehidupan yang meliputi: bergerak, bernafas, tumbuh dan berkembang, makan dan minum, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, berkembang biak dan adaptasi (menyesuaikan diri terhadap lingkungan).

3. Klasifikasi Materi
Pengertian materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati ruang. Berdasarkan wujudnya, materi dikelompokkan kedalam:

a. Zat padat, sifat zat padat antara lain: mempunyai bentuk dan volume tetap, gaya tarik menarik antar partikel sangat kuat, jarak antar partikel zat padat sangat rapat, partikel-partikel zat padat tidak dapat bergerak bebas. Contoh zat padat antara lain besi, emas, dan seng.

b. Zat cair, sifat zat cair antara lain mempunyai volume tertentu, tetapi tidak mempunyai bentuk yang tetap, bergantung pada media yang digunakan, jarak antar partikel zat cair agak jauh, partikel-partikel zat cair dapat bergerak bebas, namun terbatas. Contoh zat cair antara lain air, bensin dan minyak.

c. Zat gas, sifat zat gas antara lain mempunyai volume dan bentuk yang berubah, jarak antarpartikel sangat renggang, partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas. Contoh zat gas antara lain udara, asap, dan uap air

4. Unsur, Senyawa, dan Campuran
Pengertian unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diubah lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Contoh unsur yaitu: Aluminium (Al), Oksigen (O), Nitrogen (N), Emas (Au), Perak (Ag), Kalsium (Ca), Tembaga (Cu), dan Besi (Fe).

Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu unsur logam dan unsur non logam. Berikut ini disajikan beberapa contoh unsur logam dan unsur non logam dalam kehidupan sehari-hari beserta lambangnya.

Contoh unsur logam antara lain: Aluminium (Al), Kalsium (Ca), Perak (Ag), Tembaga (Cu), Natrium (Na), Timbal (Pb), Besi (Fe) dan lain-lain. Contoh unsur non logam antara lain Iodin (I), nitrogen (N), Fosfor (P), Karbon (C), Belerang (S), Hidrogen (H), Oksigen (O) dan lain-lain.

Sifat unsur logam antara lain berwujud padat pada suhu kamar kecuali raksa, dapat ditempa dan dapat direnggangkan, konduktor listrik dan panas yang baik. Sedangkan sifat non logam antara lain ada yang berwujud padat, cair dan gas, bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa, bersifat nonkonduktor.

Pengertian senyawa adalah zat tunggal yang dapat diubah lagi menjadi unsur – unsur penyusunnya. Bagian terkecil suatu unsur adalah atom. Dua atau lebih atom dapat bergabung melalui reaksi kimia dan membentuk molekul. Molekul merupakan bagian terkecil suatu senyawa.

Senyawa merupakan zat murni/zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana melalui proses kimia. Contoh senyawa antara lain gula, alkohol, urea, garam, asam klorida (HCl), natriom hidroksida (NaOH) dan lain-lain.

Campuran merupakan suatu materi yang terdiri dari dua zat atau lebih dan masih mempunyai sifat zat asalnya. Contoh campuran yaitu: Udara, batuan, paduan logam, susu coklat, dan air sungai.

Campuran dibagi menjadi dua yaitu campuran homogen (larutan) dan campuran heterogen.

1)  Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat-zat yang tercampur di dalamnya. Contoh campuran homogen adalah larutan garam, sirop dan larutan gula.

2)  Campuran Heterogen
Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan yang lain sehingga dapat dikenali zat penyusunnya. Contoh campuran heterogen antara lain campuran pasir dengan air.

5. Larutan Asam
Larutan asam merupakan suatu larutan yang memiliki ciri – ciri antara lain rasanya masam, dapat menimbulkan korosif, mempunyai pH < 7, mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Berikut contoh larutan yang bersifat asam antara lain: lemon, tomat, jeruk, asam asetat, asam klorida dan lain-lain.

6. Larutan Basa
Larutan asam merupakan suatu larutan yang memiliki ciri – ciri antara lain: bersifat licin, rasanya pahit, mempunyai pH > 7, mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. Berikut contoh larutan yang bersifat basa antara lain: sampo, sabun cuci, sabun mandi, pasta gigi, pupuk dan lain-lain.

7. Larutan Garam
Garam adalah produk atau hasil dari reaksi asam dan basa atau reaksi netralisasi.
Asam + Basa → Garam + Air
Contoh garam antara lain garam dapur (NaCl), Kalium klorida (KCl), Litium klorida (LiCl), Magnesium klorida (MgCl2) dan lain-lain. 

8.  Indikator
Untuk dapat membedakan asam atau basa dapat menggunakan indikator. Indikator  asam basa dapat dibagi menjadi dua yaitu indikator alami dan indikator buatan.

1. Indikator Alami
Beberapa contoh tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator alami adalah kubis merah, bunga kembang sepatu, kubis ungu, kunyit, dan bunga mawar.

2. Indikator Buatan 
Salah satu indikator buatan adalah kertas lakmus yaitu kertas lakmus biru dan kertas lakmus merah. Warna kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru jika dicelupkan dalam larutan basa, dan kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah jika dicelupkan dalam larutan asam. 

9. Cara Memisahkan Campuran 
Berikut cara memisahkan campuran yang sering digunakan yaitu sublimasi, penyaringan (filtrasi), kromatografi, distilasi dan sentrifugasi.

Sublimasi biasa digunakan untuk memisahkan kapur barus dari pengotornya, karena prinsip kerja dari sublimasi adalah didadasarkan pada campuran yang salah satu zat dapat menyublim sedangkan zat lain tidak dapat menyublim.

Filtrasi atau penyaringanpenyaringan merupakacara pemisahan campuran yang sering 
digunakan untuk memisahkan padatan dan cairan yang memiliki perbedaan ukuran partikel campuran tersebut.

Alat yang digunakan untuk penyaringan adalah penyaring dari bahan berpori 
yang dapat dilalui partikel-partikel kecil, tetapi 
menahan partikel yang lebih besar.

Kromatografi, digunakan pada suatu zat yang memiliki perbedaan kecepatan merambat pada zat yang bercampur dimana yang satu zat sebagai medium diam sedangkan zat lain sebagai medium bergerak.

Metode ini digunakan untuk memisahkan zat warna dan tes urine untuk orang yang menggunakan doping.

Destilasi atau penyulingan, digunakan untuk memisahkan suatu zat cair yang memiliki perbedaan titik didih dari campuran zat cair sehingga saat cair menguap setiap zat akan terpisah.

Sentrifugasi, metode ini didasarkan pada ukuran partikel padatan dalam campuran yang ukurannya sangat halus dan jumlah campurannya sedikit. Cara sentrifugasi digunakan untuk memisahkan sel-sel darah merah dan sel darah putih dari plasma darah.

Baca Juga:

Share this

Related Posts

First