Science Blog: Gerak pada Makhluk Hidup

9:26 PM

1.     Gerak pada Tumbuhan

Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gerak higroskopis, endonom, dan gerak esionom.


a. Gerak endonom merupakan gerak yang rangsanganya berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.
Contoh : gerak mengalirnya protoplasma yang dapat dilihat pada tumbuhan Elodia dan gerak kromosom saat membelah, 


b. Gerak higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh perubahan kadar air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak merata. Contoh, gerak memecahnya kulit buah polong-polongan yang kering.

c. Gerak etionom merupakan gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. Rangsangan berupa fisik, kimia, mekanik. Gerak etionom dibedakan tropisme, nasti dan taksis.

1.    Gerak Tropisme

Gerak tumbuhan dimana arah gerak tumbuhan dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme positif, jika arah gerak tumbuhan mendekati rangsang,  dan tropisme negatif, jika arah gerak tumbuhan menjauhi rangsang.


a)    Fototropisme, merupakan gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya.

Contoh : gerak ujung batang tumbuh ke arah cahaya.


b)    Geotropisme, gerak tropisme yang dipengaruhi rangsangan gravitasi bumi.

Contoh : pertumbuhan akar menuju pusat bumi


c)  Tigmotropisme, gerak tropisme yang disebabkan sentuhan. Contoh : gerak sulur tumbuhan memanjat membelit pada benda yang disentuhnya.


d)   Kemotropisme, gerak tumbuhan karena adanya rangsangan kimia. Contohnya gerak akar menuju pupuk dan pertumbuhan saluran serbuk sari menuju bakal buah ketika pembuahan.


e)    Hidrotropisme, gerak tumbuhan karena adanya rangsangan air. Contohnya : akar bergerak mendekati air.

2.    Gerak Nasti

Gerak nasti merupakan gerak sebagian tumbuhan dimana arah geraknya tidak dipengaruhi arah datangnya rangsangan.

1.    Tigmonasti (seismonasti)

Gerak nasti yang terjadi akibat adanya rangsangan sentuhan. Misalnya : gerak menutupnya daun putri malu akibat disentuh.









2.    Niktinasti

Gerak karena pengaruh gelap.  Misalnya : daun-daun anggota family Leguminoceae yang merunduk pada sore hari.


3.    Fotonasti

Gerak akibat pengaruh cahaya. Misalnya : gerak memekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) akibat pengaruh cahaya.


4.    Termonasti

Gerak yang disebabkan rangsangan suhu. Misalnya : mekarnya bunga tulip ketika musim semi.


5.    Nasti Kompleks

Gerak gabungan dari beberapa gerak nasti (akibat rangsangan yang diterima lebih dari satu macam). Misalnya : gerak membuka dan menutupnya stomata.


3.    Gerak Taksis

Gerak taksis merupak gerak dari seluruh tubuh tumbuhan yang terjadi akibat adanya rangsangan berasal dari luar tubuh tumbuhan.


1.    Fototaksis

Gerak karena rangsangan cahaya. Misalnya : gerak kloroplas pada tumbuhan tingkat tinggi kea rah cahaya.


2.    Kemotaksis

Gerak karena rangsangan zat kimia. Misalnya : gerak gamet jantan ke gamet betina.


3.    Galvanotaksis

Gerak taksis karena pengaruh arus listrik. Misalnya : gerak bakteri kea rah kutub positif atau negative.


2.     Gerak pada Hewan

Salah satu sifat makhluk hidup adalah bergerak. Hewan bergerak dengan berbagai cara, misalnya ada hewan yang berlari, berjalan, merayap, terbang, berenang, dan lain sebagainya. Hewan melakukan gerakan untuk berbagai tujuan, antara lain untuk melindungi diri dari pemangsa atau untuk mencari makanan.


a.    Gerak Hewan dalam Air

Air memiliki kerapatan yang lebih besar diandingkan udara. Air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan udara. Tubuh hewan yang hidup di perair an memiliki massa jenis atau kerapatan yang lebih kecil daripada lingkungannya. Gaya angkat air yang besar dan massa jenis hewan yang kecil menyebabkan hewan dapat melayang di dalam air dengan mengeluarkan sedikit energi.


Bentuk torpedo merupakan salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimiliki oleh hewan air. Bentuk tubuh ini memungkinkan tubuh meliuk dari kiri ke kanan.


Tubuh ikan memiliki bentuk yang streamline berfungsi untuk mengurangi hambatan ketika bergerak atau berenang di dalam air. Ikan memiliki ekor dan sirip ekor lebar yang berfungsi untuk mendorong gerakan ikan dalam air.


b.    Gerak Hewan di Udara

Hewan-hewan yang terbang di udara memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu cara untuk memperbesar gaya angkat, burung menggunakan sayapnya. Prinsip yang sama diterapkan pada pesawat terbang, khususnya pada pesawat terbang bersayap bentuk airfoil.


Sayap burung memiliki susunan kerangka yang ringan, tulang dada dan otot yang kuat. Bentuk sayap yang airfoil membuat kecepatan udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawahnya.


Saat sayap dikepakkan udara akan mengalir ke bawah. Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehingga burung akan terangkat ke atas.


c.    Gerak Hewan di Darat

Hewan yang hidup di darat memiliki otot dan tulang yang kuat. Otot dan tulang tersebut diperlukan untuk mengatasi inersia (kecenderungan tubuh untuk diam) dan untuk menyimpan energi pegas (elastisitas) untuk melakukan berbagai aktivitas. Seekor burung yang terbang ke depan memberikan gaya pada udara, dan udara tersebut mendorong balik sayap burung itu ke depan.


Kerbau dan gajah  memiliki massa tubuh yang besar, sehingga untuk bergerak gajah dan kerbau harus melawan kemalasan inersia yang nilainya juga besar. Namun perbedaan struktur tulang dan otot hewan tersebut masing-masing hewan menyebabkan hewan tersebut dapat bergerak lebih lincah dibanding hewan lainnya. Misalnya dengan kuda, cheetah, dan kijang.

Ketiga hewan tersebut memiliki struktur rangka dan otot yang sangat kuat, namun kijang dan cheetah  memiliki elastisitas yang tinggi. Kijang dan cheetah memiliki bentuk kaki yang lebih ramping mengakibatkan pada saat berlari lebih banyak melompat ke udara dan meluncur di udara. Gaya gesek dengan udara lebih kecil daripada gaya gesek permukaan tanah membuat kijang dan cheetah  dapat berlari dengan kecepatan yang lebih besar daripada kuda.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »