Materi IPA Fisika Kelas 9: Induksi Listrik dan Transformator

8:22 AM

Apa kabar hari ini? Mudah-mudahan dalam keadaan baik. Saya akan membahas materi yang berjudul Induksi Elektromagnetik Kelas 9 SMP.
A. GAYA GERAK LISTRIK INDUKSI

Kawat penghantar yang dialiri listrik dapat menimbulkan medan magnetik. Hal ini telah diselidiki oleh Hans Christian Oersted. Berdasarkan penemuan tersebut Michael Faraday melakukan penyelidikan tentang hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan, kemudian mengemukakan hipotesis bahwa “perubahan medan magnetik dapat menghasilkan arus listrik”. Untuk membuktikan hipotesisnya, 

Induksi Elektromagnetik
Faraday kemudian melakukan eksperimen dengan menggerakkan magnet batang masuk keluar ke dalam kumparan kawat yang kedua ujungnya dihubungkan dengan galvanometer. Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa gaya gerak listrik induksi dapat diperbesar dengan cara memperbanyak jumlah lilitan kumparan, mempercepat gerakan magnet ke dalam dan ke luar kumparan, dan memperbesar kekuatan medan magnetik. 


Gaya gerak listrik induksi juga dapat diperbesar dengan cara melengkapi kumparan dengan inti besi.Di samping dengan menggerakkan magnet ke dalam atau ke luar kumparan, gaya gerak listrik induksi juga dapat ditimbulkan dengan cara:

1) Memutar magnet batang di dekat kumparan,

2) Memutar kumparan di dekat magnet batang,

3) Memutus hubungkan arus listrik pada kumparan primer sehingga terjadi arus induksi pada kumparan sekunder.


      B. DINAMO DAN GENERATOR

Dinamo dan generator pada prinsipnya sama, yaitu merupakan alat yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Perbedaannya, dinamo menghasilkan gaya gerak listrik lebih kecil dibanding generator. Pada dinamo, magnet berputar di dalam kumparan, sedangkan dalam generator, kumparan bergerak dalam medan magnetik.


1.    Dinamo

Dinamo dapat kita jumpai pada perlengkapan lampu sepeda. Apabila kamu pernah membuka bagian dalam sebuah dinamo sepeda, maka kamu akan mendapatkan dua komponen penting, yaitu magnet silinder sebagai rotor (bagian yang berputar), dan kumparan kawat tembaga yang dilengkapi inti besi sebagai stator (bagian yang tidak bergerak).


Prinsip kerja dinamo sepeda

Pada saat dinamo digunakan untuk menyalakan lampu sepeda, dinamo dihubungkan dengan ban sepeda,, sehingga ketika roda sepeda berputar, poros dinamo tersebut juga ikut berputar. 


Akibatnya magnet silinder yang ada di dalam kumparan juga berputar. Perputaran maggnet di dalam kumparan ini menimbulkan perubahan jumlah garis gaya magnetik, sehingga terjadilah gaya gerak listrik induksi pada ujung-ujung kumparan, dan menghasilkan arus listrik induksi yang dapat menyalakan lampu sepeda. Arus listrik induksi ini akan semakin besar jika roda sepeda bergerak lebih cepat.


2.    Generator

Generator dapat menghasilkan gaya gerak listrik yang lebih besar dibanding dinamo sehingga generator digunakan sebagai pembangkit listrik bertegangan tinggi.


a. Generator Arus Listrik Bolak-balik (Alternator)

Generator arus listrik bolak-balik tersusun dari: (1) sebuah kutub utara dan selatan magnet permanen bentuk huruf “U”, (2) kumparan, (3) cincin logam, (4) sikat karbbon, (5) galvanometer.


b. Generator Arus Listrik Searah

Bagian-bagian utama generator arus listrik searah adalah (1) magnet ladam, (2) kumparan, (3) cincin belah, (4) sikat karbon.


C. TRANSFORMATOR

Transformator adalah alat yang dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan listrik bolak balik. Transformator tidak dapat digunakan pada tegangan listrik searah. Bagian-bagian utama transformator ada tiga macam yaitu kumparan primer yang dihubungkan ke tegangan sumber, kumparan sekunder yang menghasilkan tegangan keluaran dan inti besi.


1. Transformator Penaik Tegangan (step up)

Transformator penaik tegangan memiliki ciri-ciri antara lain:

a. Jumlah lilitan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer

b. Tegangan sekunder lebih besar daripada tegangan primer

c. Kuat arus sekunder lebih kecil daripada kuat arus primer


2. Transformator Penurun Tegangan (step down)

Transformator penurun tegangan memiliki ciri-ciri antara lain:

a. Jumlah lilitan sekunder lebih sedikit daripada jumlah lilitan primer

b. Tegangan sekunder lebih kecil daripada jumlah lilitan primer

c. Kuat arus sekunder lebih besar daripada kuat arus primer


Perubahan medan magnetik pada inti besi menimbulkan tegangan induksi pada kummparan sekunder.  Besar tegangan yang dihasilkan kumparan sekunder bergantung pada besar tegangan pada kumparan primer dan perbandingan jumlah kumparan primer dan kumparan sekunder. 


Hubungan antara jumlah kumparan dan gaya gerak listrik induksi (tegangan) pada kumparan primer dan sekunder dapat dinyatakan sebagai berikut.

Np/Ns = Vp/Vs

dengan,

Np = jumlah lilitan kumparan primer

Ns = jumlah lilitan kumparan sekunder

Vp = tegangan pada kumparan primer

Vs = tegangan pada kumparan sekunder


Sedangkan hubungan antara tegangan dengan kuat arus listrik pada kumparan primer dan sekunder dapat dientukan dengan menganggap transformator bersifat ideal. Pada transformator ideal berlaku:

Daya primer = daya sekunder

Pp = Ps

Vp x Ip = Vs x Is

dengan,

Vp = tegangan pada kumparan primer (volt)

Vs = tegangan pada kumparan sekunder (volt)

I= kuat arus sekunder (ampere)

Ip = kuat arus primer (ampere)


Efisiensi Transformator

Efisiensi transformator bergantung pada daya listrrik yang dihasilkan oleh kumparan sekunder dan daya listrrik yang dihasilkan oleh kumparan primer. Dengan kata lain, efisiensi transformator adalah perbandingan antara daya pada kumparan sekunder dengan daya pada kumparan primer sebuah transformator. Efisiensi transformator selalu kurang dari 100 %. Hal ini disebabkan ketika digunakan, transformator selalu menimbulkan panas. Efisiensi transformator dapat ditentukan dengan rumus:

n = Ps/Pp x 100%

dengan,

n  = efisiensi transformator (%)

Ps = daya sekunder (W)

Pp = daya primer (W)


      D. PERALATAN SEHARI-HARI YANG MEMANFAATKAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

1. Tungku Induksi

Tungku induksi memanfaatkan arus pusaran. Arus pusaran yang terjadi di dalam kumparan dapat menimbulkan kalor. Kalor yang dihasilkan oleh arus pusaran pada tungku induksi dapat dimanfaatkan sebagai pemanas, misalnya pada kumparan yang digunakan untuk alat pemanas air. Alat pemanas air mengubah energi listrik menjadi energi panas.


2. Rem Magnetik

Suatu bahan tertentu yang dialiri arus listrik induksi dalam selang waktu tertentu dapat menghasilkan sifat kemagnetan sisa yang kuat. Fenomena ini dikenal dengan nama rem magnetik. Kemagnetan sisa yang terjadi pada rem magnetik dapat digunakan untuk menyimpan memori atau ingatan dalam sebuah komputer.


3. Induktor Ruhmkoff

Induktor Ruhmkoff terdiri atas:

(1) Sumber arus listrik searah

(2) Sakelar

(3) Kumparan primer

(4) Inti besi

(5) Interuptor yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik secara otomatis pada kumparan primer

(6) Silinder logam

(7) Kumparan sekunder


Prinsip kerja induktor ruhmkoff kita jumpai pada kendaraan bermotor yang menggunakan sistem platina. Platina pada kendaraan bermotor berfungsi sebagai interuptor yaitu sebagai pemutus dan penyambung arus listrik secara otomatis.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »