Materi IPA Kelas 8 SMP/MTs Semester 1: Sistem Pencernaan pada Manusia

8:05 AM

Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem yang mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat mudah dicerna oleh tubuh dan diambil kandungan di dalamnya yang berguna untuk organ dalam dan bagian tubuh.
 
Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia
Sistem pencernaan manusia dibedakan menjadi saluran dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan adalah saluran yang dilewati oleh makanan. Kelenjar pencernaan merupakan bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. Saluran pencernaan meliputi mulut, kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Kelenjar pencernaan antara lain terdapat di mulut, lambung, usus halus, pankreas dan hati.

Bagian-bagian utama saluran pencernaan pada manusia diantaranya.
1. Bagian  Mulut
Di dalam rongga mulut terdapat lidah, gigi, dan kelenjar air liur (saliva). Lidah berfungsi untuk merasa makanan, memposisikan makanan agar mudah dikunyah dan membantu makanan untuk ditelan.

Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi terdiri atas mahkota gigi yang terletak diatas  gusi, leher yang dikelilingi oleh gusi, dan akar gigi yang tertanam dalam lekukan-lekukan rahang.

Ada tiga macam gigi manusia, yaitu gigi seri yang berguna untuk memotong makanan, gigi taring yang berfungsi untuk mengoyak makanan, dan gigi geraham untuk mengunyah makanan.

Ada tiga buah kelenjar saliva pada mulut, yaitu kelenjar parotis, sublingualis dan submandibularis. kelenjar saliva mengeluarkan air liur. Di dalam air liur  terkandung enzim ptialin atau amilase yang berguna untuk mengubah amilum menjadi maltosa. Pencernaan yang dibantu oleh enzim dinamakan pencernaan kimiawi.

Di dalam rongga mulut, lidah berperan dalam menempatkan makanan di antara gigi sehingga makanan mudah dikunyah dan bercampur dengan air liur. Makanan ini kemudian menjadi lembek dan dibentuk bulat yang disebut bolus. Kemudian dengan bantuan lidah, bolus didorong menuju faring.

2. Bagian Kerongkongan (Esofagus)
Setelah melewati rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke dalam tekak (faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke kerongkongan (esofagus).

Pada pangkal faring terdapat epiglotis atau katup pernapasan. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) ketika makan agar makann tidak masuk ke saluran pernapasan.

Setelah melalui faring, bolus menuju ke esofagus; suatu organ berbentuk lurus, berotot lurik, dan berdinding tebal. Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menibulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerak otot kerongkongan ini disebut gerak peristaltik.

3. Bagian Lambung
Lambung berbentuk seperti kantong yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut. Otot lambung berkontraksi mengaduk-ngaduk bolus, memecahnya secara mekanis, dan mencampurnya dengan getah lambung.

Getah lambung mengandung asam klorida (HCl), enzim pepsin, dan renin. Asam klorida atau HCl berfungsi untuk membunuh kuman penyakit yang masuk bersama makanan dan mengaktifkan enzim pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton. Renin berfungsi untuk mengendapkan protein susu.

Setelah melalui proses pencernaan kimiawi di dalam lambung, bolus menjadi bahan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.

4. Bagian Usus Halus
Usus halus memiliki tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan (ileum). Terdapat lubang pada dinding usus dua belas jari yang menghubungkan usus dua belas jari dengan saluran getah pankreas dan saluran empedu.

Pankreas menghasilkan enzim amilase, tripsin dan lipase yang disalurkan menuju duodenum. Tripsin berfungsi memecah pepton menjadi asam amino. Amilase memecah amilum menjadi maltosa. Lemak akan diuraikan enzim menjadi asam lemak dan gliserol.

Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Getah empedu disalurkan ke usus dua belas jari. Getah empedu berfungsi untuk mengemulsika lemak sehingga mudah dicerna oleh enzim.

Dapat disimpulkan bahwa enzim pencernaan yang ada pada usus halus antara lain:
1. Enzim Lipase yaitu merubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
2. Enzim Maltase yaitu merubah maltosa menjadi glukosa.
3. Enzim Laktase yaitu merubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa.
4. Enzim Enterokinase yaitu mengaktifkan peptidase dan mengubah tripsinogen menjadi tripsin.
5. Enzim Tripsin yaitu merubah pepton menjadi asam amino dan gliserol.
6. Enzim Erepsin yaitu merubah pepton menjadi asam amino.
7. Enzim Disakarase yaitu merubah disakarida menjadi monosakarida.

Selanjutnya pencernaan makanan tersebut dilanjutkan di jejunum. Pada bagian usus kosong terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Karbohidrat dipecah menjadi gula sederhana (glukosa), protein menjadi asam amino; dan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Setelah melalui jejunum, zat-zat makanan sudah menjadi bentuk yang siap diserap. Penyerapan zat-zat makanan terjadi di ileum.

Pada dinding usus halus, terdapat jonjot usus halus (vili) dan pada setiap jonjot usus halus terdapat tonjolan lagi yang lebih kecil yang disebut mikrovili. Adanya vili dan mikrovili menyebabkan permukaan usus halus menjadi sangat luas sehingga zat-zat makanan dapat terserap dengan cepat. Dinding vili banyak mengandung pembuluh darah kapiler dan pembuluh getah bening.

Glukosa, asam amino, mineral dan vitamin yang larut dalam air, setelah diserap oleh akan dibawa oleh pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus, akan dibawa oleh pembuluh getah bening (pembuluh kil) dan akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah.

5. Bagian Usus Besar
Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks), bagian yang menaik (ascending colon), bagian yang mendatar (transverse colon), bagian yang menurun (descending colon) dan berakhir pada anus.

Usus besar berperan dalam mengatur kadar air pada sisa makanan. Jika kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli yang membantu membusukkan sisa-sisa makanan. Sisa proses pencernaan makanan yang tidak terpakai oleh tubuh dan gas berbau disebut tinja (feses).

6. Rektum dan Anus
Feses disimpan di bagian ujung usus besar yang disebut rektum. Rektum merupakan jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya yaitu anus.

Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia
Parotitis
Parotitis disebut juga penyakit gondong, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air ludah di bagian bawah telinga, akibatnya kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.

Xerostomia
Xerostomia merupakan penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan baik.

Tukak Lambung
Tukak lambung yaitu luka pada dinding lambung bagian dalam. Makan secara teratur sangat dianjurkan untuk mengurangi resiko timbulnya tukak lambung.

Apendisitis
Apendiditis atau infeksi usus buntu terjadi karena ada sisa makanan yang terjebak di usus buntu sehingga lama-kelamaan terjadi peradangan. Apendisitis dapat menjalar ke usus besar dan menyebabkan radang selaput rongga perut.

Diare
Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Karena infeksi bakteri tersebut, maka proses penyerapan air di usus besar terganggu, sehingga feses menjadi encer.

Konstipasi
Konstipasi atau sembelit terjadi akibat penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan di dalam usus besar. Akibatnya feses menjadi sangat padat dan keras sehingga sulit dikeluarkan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »